Senin, 22 April 2024, saat matahari pagi belum sepenuhnya terlihat, siswa siswi beserta dewan guru sudah semangat padat memenuhi lapangan utama MAN 1 Bogor untuk melaksanakan upacara pengibaran bendera dalam rangka memperingati hari Kartini pada tanggal 21 April. Para siswi dan Ibu Guru menjadi petugas dalam pekasanaan upacara bendera. Seluruh petugas dan peserta upacara mengenakan busana adat. Para Siswi dan Ibu Guru mengenakan kebaya, sedangkan para Siswa serta Bapak Guru mengenakan pakaian adat sunda atau betawi.
Kegiatan yang bertajuk Implementasi Emansipasi Wanita itu digelar di dua kampus, Kampus Satu yang beralamatkan di Cirimekar Cibinong dan Kampus Dua di Karadenan. Bertindak sebagai Pembina upacara di Kampus Satu yakni Kepala Madrasah Ibu Hj. Nani dalam amanatnya menyampaikan “Perempuan atau seorang Ibu adalah madrasah utama bagi anak, oleh karena itu kita sebagai perempuan haruslah memiliki semangat tinggi untuk senantiasa update atau melek pada perkembangan zaman dengan segala keilmuan sebagaimana yang telah dicontohkan dan berhasil diperjuangkan oleh RA Kartini tentang hak-hak perempuan”, tegas beliau. Adapun di Kampus Dua yang bertindak sebagai Pembina Upacara yaitu Ibu Haryati yang menyampaikan bahwa jangan katakan saya tidak mampu, tapi katakanlah saya mau.
Setelah melaksanakan upacara pengibaran bendera, seluruh keluarga besar Madrasah melanjutkan kegiatan perlombaan yang dikoordinir oleh Majelis Perwakilan Kelas (MPK) dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Lomba menghidangkan dan menghias makanan daerah bagi setiap kelas dan lomba fashion show bagi Ibu Bapak Guru. Kegiatan perlombaan berjalan lancar dan penuh kegembiraan. Terlebih pada saat lomba fashion show yang ditujukan kepada Ibu Bapak Guru. Para Ibu Bapak Guru berjalan di atas catwalk dengan busana adat dan gaya uniknya masing-masing, bahkan ada yang lengkap membawa properti seperti sepeda onthel, kipas, dan lain-lain. Para siswa siswi pun bersorak gembira ketika melihat para guru favoritnya tampil.
Ibu Hj. Nahlah selaku humas madrasah saat diwawancarai oleh jurnalis madrasah menyampaikan “Hari Kartini bukan hanya sekadar perayaan sekilas untuk kegembiraan semata, melainkan sebagai panggilan jiwa untuk senantiasa memperjuangkan kesetaraan dan keadilan dengan terus menjaga eksistensi diri sebagai wanita Indonesia”. Beliau juga mengajak seluruh wanita Indonesia untuk merenungi dedikasi RA Kartini yang begitu besar terhadap bangsa. Bagaimana tidak, seorang wanita yang hidup pada abad 20 namun pemikiran atau visinya kala itu sangat mempengaruhi bahkan sangat menginspirasi perempuan Indonesia di era modern ini, tambah Ibu humas. *(Hilman/35)