Sambut Kurikulum Merdeka, MAN 1 Bogor Gelar Workshop IKM dari BDK Bandung

Dalam rangka menyambut Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) tingkat Madrasah Aliyah (MA), MAN 1 Bogor menggelar acara workshop dalam rangka sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka. Workshop ini dilaksanakan pada Selasa (31/01) dengan mendatangkan langsung pembicara dari Badan Diklat Keagamaan (BDK) Bandung, yaitu Bapak Durahman, S.Pd, M.Pd.

Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor, Ahmad Syukri, SS. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa seyogyanya kita harus cepat tanggap terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama. Berbagai kebijakan tersebut harus diimplementasikan dalam bentuk program-program tingkat satuan kerja.

“Oleh karenanya, Impelementasi Kurikulum Merdeka ini juga tidak lepas dari upaya MAN 1 Bogor untuk selalu bisa beradaptasi dengan tuntutan zaman. Terutama dalam mutu lulusan yang lebih baik lagi,” harapnya.

Kepala MAN 1 Bogor, Dra. Hj. N. Nani Ruhyani, M.Pd menjelaskan bahwa workshop ini tidak lain merupakan bentuk realisasi janjinya kepada para guru agar mendapatkan pelatihan-pelatikan, sehingga bisa menjadikan MAN 1 Bogor semakin lebih baik lagi.

“Dalam hal ini, kami sudah siap untuk menyelenggarakan Kurikulum Merdeka (Kurmer) pada tahun pembelajaran mendatang. Oleh karenanya, workshop ini menjadi bekal bagi para guru untuk dapat melaksanakan kurikulum merdeka di masa yang akan datang,” harapnya.

Pemateri BDK Bandung, Durahman, S.Pd M.Pd menyebut jika dirinya sudah mendapatkan pelatihan dari Pusat Kurikulum (Puskur) terkait dengan materi Kurmer ini, sehingga materi yang akan disampaikan akan langsung sangat berkaitan dengan implementasi Kurmer di masa mendatang.

“Jangan takut untuk menyelenggarakan Kurmer ini. Karena saya yakin, guru-guru sudah teruji dengan berbagai perubahan kurikulum dari masa lalu, namun pada akhirnya mampu menyesuaikan dan mengimplementasikan kurikulum tersebut,” tandasnya.

Salah satu perwakilan guru mengaku sangat mengapresiasi pelaksanaan workshop ini. Tentunya, ia bisa mendapatkan tambahan bekal untuk IKM mendatang. Meskipun sebenarnya banyak sekali yang tidak perlu mempelajari ulang seperti terkait administrasi pembelajaran yang dalam beberapa hal hanya berbeda istilah.

“Tentunya waktu 1 hari terasa kurang, namun yang paling penting adalah bagaimana kita mendalaminya nanti,” harapnya.

Written by