Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Fase F MAN 1 Bogor: Optimalisasi Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan di Kelas XI

Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Fase F di MAN 1 Bogor menghadirkan momentum penting dalam mengeksplorasi strategi pemilihan mata pelajaran pilihan bagi siswa kelas XI. Acara yang dibuka oleh H Ahmad Syukri, S.S., Kepala Kemenag Kabupaten Bogor, menjadi panggung bagi para pendidik dan pelaku kurikulum untuk merinci langkah-langkah konkret dalam menerapkan pendekatan merdeka pada fase F.

Kepala Kemenag Bogor, H. Ahmad Syukri SS

Dalam sambutannya, H Ahmad Syukri menekankan pentingnya inovasi dan pembelajaran berkelanjutan bagi para guru. “Kurikulum merdeka bukan sekadar teori, tapi juga tentang bagaimana praktik di lapangan nanti,” ujar beliau, menggugah semangat para peserta workshop untuk menjadikan kurikulum ini sebagai dasar dalam membentuk karakter peserta didik yang berakhlak mulia.

Kepala MAN 1 Bogor, Dra. Hj. N Nani Ruhyani, M.Pd

Kepala MAN 1 Bogor, Dra. Hj. N. Nani Ruhyani, M.Pd, memberikan wawasan tentang keberhasilan implementasi kurikulum merdeka di MAN 1 Bogor pada fase E. “Pentingnya pelatihan ini terletak pada persiapan menghadapi fase F, terutama dalam konteks pemilihan mata pelajaran pilihan yang strategis,” ungkapnya.

Sebagai pemateri workshop, Bapak Didin Hadiat M.Pd, yang pernah menjabat sebagai trainer nasional dan tim perumus kurikulum merdeka di Madrasah, menjadi sorotan utama. Didin Hadiat memulai dengan mengapresiasi MAN 1 Bogor atas inisiatif menyelenggarakan pelatihan pada topik ini. “Bulan Januari merupakan waktu yang tepat untuk sosialisasi pemilihan jurusan bagi peserta didik pada fase E,” katanya.

Pemilihan mata pelajaran, menurut Beliau harus berorientasi pada peserta didik. Kerjasama antara Bimbingan Konseling, Wali Kelas, Guru, dan Waka Kurikulum menjadi kunci dalam pendampingan ini. “Peserta didik harus menjadi fokus utama, karena pemilihan mata pelajaran berkaitan erat dengan tujuan jurusan kuliah dan karir mereka ke depan,” tegasnya.

Beliau juga membocorkan informasi bahwa dalam waktu dekat akan lahir kurikulum baru, Kurikulum 2024. Meskipun mayoritas masih mengusung prinsip kurikulum merdeka, beberapa penyempurnaan dijanjikan. “Kita terus berusaha agar kurikulum memberikan dampak positif bagi pendidikan di Madrasah,” ungkapnya.

Workshop ini diakhiri dengan diskusi antara peserta dan pemateri, membuka ruang bagi pertukaran ide dan pengalaman. Diharapkan, implementasi strategi yang diperoleh dari workshop ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendidikan di MAN 1 Bogor, khususnya dalam mempersiapkan siswa kelas XI menghadapi tantangan di masa depan

Written by